Bakteri Pengurai Amonia, merupakan senyawa nitrogen yang sangat berbahaya jika terakumulasi dalam air, baik di akuarium, kolam ikan, tambak, hingga sistem pengolahan limbah. Amonia berasal dari sisa pakan, kotoran ikan, urin, dan limbah organik lain yang mengalami pembusukan.
Amonia bersifat toksik. Jika kadarnya terlalu tinggi, dapat menyebabkan kematian ikan, bau tak sedap, air keruh, hingga gagal panen. Oleh sebab itu, pengendalian amonia menjadi prioritas utama dalam manajemen air, khususnya dalam sektor akuakultur dan lingkungan.
Salah satu solusi paling efektif dan alami adalah penggunaan bakteri pengurai amonia, yaitu mikroorganisme yang mampu mengubah amonia menjadi senyawa yang tidak beracun.
Bakteri pengurai amonia adalah mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk mengubah amonia (NH₃) menjadi nitrit (NO₂⁻) dan kemudian menjadi nitrat (NO₃⁻) melalui proses nitrifikasi. Proses ini sangat penting dalam menjaga kualitas air.
Nitrat yang dihasilkan lebih tidak beracun dan bisa diserap oleh tanaman atau difilter dengan media biologis.
Spesifikasi Bakteri Pengurai Amonia Bakteri pengurai amonia yang efektif biasanya dikemas dalam bentuk produk probiotik cair, serbuk, atau tablet. Berikut ini adalah spesifikasi teknis umum untuk bakteri pengurai amonia yang berkualitas tinggi: Parameter Spesifikasi Ideal Jenis Mikroorganisme Nitrosomonas spp., Nitrobacter spp., Nitrospira spp. Bentuk Produk Cairan, serbuk aktif, atau tablet biologis Kepadatan Mikroba >10⁷ CFU/ml (untuk cairan) pH Optimal Aktivasi 6.5 – 8.5 Suhu Optimal Kerja 25 – 35°C Kebutuhan Oksigen Aerob (butuh oksigen tinggi) Waktu Adaptasi 2–5 hari (tergantung kondisi air) Daya Tahan Simpan 6–12 bulan (kemasan tertutup, suhu ruang) Kemasan Umum Botol 250 ml, 500 ml, jerigen 1–5 liter Bebas Kontaminan Tidak mengandung antibiotik, fungisida, atau logam berat Kompatibilitas Aman digunakan bersama bioflok, filter biologis, dan tanaman air.
Dengan bantuan bakteri nitrifikasi, kadar amonia dapat ditekan hingga hampir nol, mencegah keracunan pada ikan dan udang.
Bakteri pengurai menciptakan sistem biologis alami yang stabil. Hasil akhirnya, air tidak berbau, bening, dan sehat untuk kehidupan akuatik.
Air yang bebas amonia mencegah stres pada ikan, mempercepat pertumbuhan, dan meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.
Dengan sistem biologis yang berjalan baik, penggunaan bahan kimia penetral amonia bisa dikurangi bahkan dihindari.
Bakteri pengurai dimanfaatkan dalam sistem siklus nitrogen di biofilter, mencegah air menjadi racun bagi ikan hias.
Kolam Ikan Konsumsi (Lele, Nila, Koi, Gurame)
Menjaga kualitas air sangat penting dalam budidaya ikan. Bakteri nitrifikasi memperpanjang umur air dan mengurangi frekuensi penggantian air. Tambak Udang dan Bioflok
Di tambak bioflok, populasi mikroorganisme termasuk bakteri nitrifikasi dikontrol agar tetap stabil. Amonia dari sisa pakan bisa langsung dikonversi.
Dalam IPAL, bakteri ini digunakan untuk mengurangi kandungan nitrogen dalam air limbah sebelum dibuang ke lingkungan.
Info kontak produsen aquar bakteri 0813-3535-3290
Jika suhu atau pH tidak sesuai, bakteri tidak akan aktif. Pastikan kondisi optimal selalu dijaga.
Penggunaan kaporit, formalin, atau antibiotik bisa mematikan bakteri pengurai amonia.
Tanpa aerasi yang cukup, bakteri nitrifikasi tidak akan bekerja. Oksigen mutlak diperlukan.
Sisa pakan berlebih meningkatkan amonia terlalu cepat, membuat bakteri tidak mampu mengurai semuanya.
Metode Pengurai Amonia | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|
Bakteri Nitrifikasi | Alami, stabil, jangka panjang | Butuh waktu adaptasi awal |
Batu Zeolit | Murah, cepat menyerap amonia | Harus sering diganti, tidak mengurai |
Bahan Kimia (Detoxifier) | Instan menetralkan amonia | Mahal, tidak ramah lingkungan |
Tanaman Air (fitoremediasi) | Estetis, bantu serap nitrat | Efek lambat dan butuh perawatan |
Penggunaan bakteri pengurai amonia menurunkan tingkat kematian bibit lele dari 40% menjadi hanya 5% dalam 1 siklus.
Setelah penambahan Aquar Bakteri, kadar amonia turun drastis dalam 3 hari dan air menjadi jernih tanpa perlu diganti selama 2 minggu.
Bakteri pengurai amonia adalah solusi alami, ramah lingkungan, dan sangat efektif dalam menjaga kualitas air pada berbagai sistem—mulai dari akuarium hingga tambak intensif. Dengan proses nitrifikasi yang stabil, bakteri ini melindungi ikan dan organisme air dari keracunan, mengurangi pencemaran, dan menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan produktif.
Investasi pada bakteri pengurai amonia bukan sekadar menjaga kualitas air, tetapi juga meningkatkan produktivitas, memperpanjang masa pakai air, dan mengurangi biaya pengobatan akibat kematian ikan atau udang.